Pengertian Jabariyah
Secara bahasa Jabariyah berasal dari bahasa Arab yaitu "jabaro" yang berarti memaksa. Sedangkan, menurut istilah Jabariyah dapat diartikan sebagai suatu aliran yang berpendapat bahwa segala perbuatan manusia merupakan perbuatan yang terpaksa karena pada dasarnya perbuatan tersebut merupakan perbuatan Allah SWT.
Sejarah Aliran Jabariyah
Aliran Jabariyah muncul bersamaan dengan aliran Qadariyah dimana pada aliran Jabariyah dipelopori oleh Ja'ad bin Dirham dan disebarkan oleh Jahm bin Shafwan yang berasal dari Khurasan, Persia.
Sekte dan Pokok Pikiran Aliran Jabariyah
Aliran jabariyah terbagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
a. Aliran Jabariyah Moderat
Aliran ini memiliki pemahaman bahwa Tuhan menciptakan perbuatan manusia baik dari perbuatan yang positif maupun negatif tetapi manusia mempunyai bagian di dalamnya sehingga manusia masih bisa memberikan efek untuk mewujudkan perbuatannya.
b. Aliran Jabariyah Ekstrim
Disebut sebagai golongan ekstrim karena golongan ini memiliki pendapat yang berlebihan dan terlepas dari daya otak yang mampu memisahkan antara yang baik dan yang buruk pemikiran mereka yakni anggapan bahwa segala tindakan ataupun perbuatan manusia merupakan kehendak dari Allah SWT, mereka terlalu bergantung pada takdir dan percaya bahwa manusia tidak memiliki kebebasan apapun dalam tindakannya.
Ciri Aliran Jabariyah
• Manusia tidak mempunyai ikhtiar ataupun kebebasan dalam berbuat atau melakukan suatu tindakan karena segala sesuatu hanya datang dari kehendak Allah SWT.
• Ilmu Allah bersifat baru.
• Beranggapan bahwa Allah tidak mempunyai sifat yang sama dengan makhlukNya.
• Iman cukup di dalam hati dan tidak harus dilafadzkan dengan lisan.
• Surga dan neraka tidak kekal dan akan hancur atau musnah bersama penghuninya karena yang kekal hanyalah Allah SWT.
• Al-Qur'an merupakan makhluk dan bukan kalamullah.
Tokoh Aliran Jabariyah
Tokoh aliran Jabariyah Moderat, diantaranya:
• An-Najjar : salah satu ketua dari sekelompok An-Najariyah atau Al-Husainiyah yang memiliki pendapat bahwa Allah telah menentukan takdir bagi seluruh makhlukNya namun manusia tetap memiliki peran dalam mewujudkannya.
• Adz-Dhirar : Tuhan telah menciptakan segala perbuatan manusia baik perbuatan yang positif maupun bagi perbuatan yang negatif tetapi dalam melakukan perbuatan tersebut manusia memiliki andil dalam menentukan dan melakukannya.
Tokoh aliran Jabariyah Ekstrim, diantaranya:
• Jahm bin Shofwan
• Ja'ad bin Dirham
Kedua tokoh ini sama-sama menentang pemerintahan Bani Umayyah pada saat itu. Sehingga mereka berpendapat bahwa manusia dipandang tidak memiliki kemampuan segala kemampuan dan haknya hanyalah dalam memilih (ikhtiar) karena segala perbuatannya merupakan kehendak dari Tuhan.
Dalil Aliran Jabariyah
Agar Allah tetapkan yang benar (Islam) dan menghilangkan yang batil (syirik), walaupun para pendosa (musyrik) itu tidak menyukai (nya). (Q.S. Al-Anfal : 8)
Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali jika dikehendaki Allah Tuhan semesta alam (Q.S. At-Takwir ayat 29).
Mereka menafsirkan ayat-ayat tersebut dengan mengibaratkan bahwa manusia adalah wayang dan Allah adalah dalangnya. Sehingga manusia dipaksa untuk berbuat sesuatu dan segala perbuatan itu merupakan kehendak dari Allah SWT.
Komentar
Posting Komentar